Sekolah Jenjang Atas Terapkan TPA: Ujian Potensi Jadi Alat Seleksi dan Pemetaan Siswa
Sekolah Terapkan TPA untuk Seleksi Siswa
Analisis mendalam penerapan Tes Potensi Akademik (TPA) di berbagai sekolah, lengkap dengan data, fakta, serta rekomendasi peningkatan mutu seleksi siswa.
Tes Potensi Akademik (TPA) kini semakin sering digunakan oleh sekolah-sekolah di Indonesia sebagai instrumen seleksi yang dianggap lebih objektif. Mulai dari jenjang SMP, SMA, SMK, hingga MA, banyak sekolah yang menerapkan TPA untuk mengukur kemampuan logika, penalaran, serta kecerdasan umum siswa.
1. Aplikasi TPA di Berbagai Jenjang
Penerapan TPA tidak lagi terbatas pada perguruan tinggi atau rekrutmen kerja. Kini, sekolah di berbagai daerah mulai mengadopsi sistem ini untuk seleksi masuk siswa baru. Misalnya, di Kabupaten Gresik, TPA untuk SPMB SMPN tingkat kabupaten dilaksanakan pada 2 Juli 2025. Meski sempat tertunda karena kendala server, sebagian besar sesi berjalan lancar dan menjadi model bagi sekolah lain.
2. Volume Peserta dan Infrastruktur
- SMPN 17 Gresik: 120 siswa mengikuti TPA dengan dua sesi.
- Total pendaftar jalur TPA SMP Gresik: 2.710 siswa memperebutkan 1.276 kursi.
- Sekolah menyiapkan komputer cadangan serta melakukan ice-breaking untuk menenangkan siswa ketika server mengalami down.
3. Dampak Teknis: Overload & Waktu Tambahan
Masalah teknis menjadi tantangan besar dalam pelaksanaan TPA daring. Beberapa sesi ujian mundur hingga satu jam karena server overload, terutama pada siang hari. Operator juga melaporkan bahwa soal baru muncul setelah 15 menit, sehingga Dinas Pendidikan memberi tambahan waktu 60 menit bagi peserta.
4. Wilayah Lain: Kasus Jawa Barat
Tidak hanya di Gresik, provinsi besar seperti Jawa Barat juga mengalami kendala serupa. Pada 10–11 Juni 2025, SPMB Jabar menghadapi server down yang menghambat proses verifikasi data, terutama di SMAN 1 Bandung. Akibatnya, sekolah harus melakukan verifikasi secara manual agar proses seleksi tetap berjalan.
5. Permasalahan Peserta: Nol Jawaban & Sinkronisasi
Di Sulawesi Selatan, sekitar 300 peserta SMA/MA mendapatkan nilai nol meskipun sudah mengerjakan soal. Penyebabnya, jawaban tidak terkirim akibat gangguan teknis. Selain itu, 700 peserta lain gagal menyerahkan jawaban karena masalah sinyal, memori perangkat penuh, atau error aplikasi.
6. Tantangan Teknis Sistem
Hambatan umum yang muncul dalam pelaksanaan TPA daring antara lain:
- Jaringan internet yang tidak stabil.
- Server teknologi tidak memadai (overload, sinkronisasi lambat).
- Keterbatasan proktor atau teknisi ahli di sekolah.
7. Rangkuman & Rekomendasi
Isu Utama | Dampak | Solusi |
---|---|---|
Server Overload | Tes mundur, backlog sesi | Upgrade server, cloud scaling |
Koneksi Internet | Gagal kirim jawaban, nilai nol | Lokasi sinyal kuat, perangkat cadangan |
Proktor Minim | Gangguan teknis berkepanjangan | Pelatihan teknis, penempatan proktor cadangan |
Verifikasi Manual | Penundaan PPDB | Penguatan sistem verifikasi online |
8. Kesimpulan
TPA semakin diakui sebagai instrumen seleksi yang objektif, adil, dan berbasis potensi akademik siswa. Namun, berbagai kendala teknis seperti server overload, gangguan jaringan, dan sinkronisasi aplikasi masih harus diatasi. Jika solusi teknis dan manajerial diterapkan dengan baik, TPA dapat menjadi standar nasional untuk seleksi siswa baru, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
Beberapa sekolah kini juga menggunakan contoh soal TPA resmi sebagai latihan standar. Untuk siswa SMA/SMK, tersedia juga latihan soal SMA/SMK serta panduan cara deteksi bakat lewat TPA.
FAQ: Pertanyaan Seputar TPA di Sekolah
1. Apakah TPA wajib untuk semua sekolah?
Tidak semua sekolah menerapkan TPA, namun tren penggunaannya semakin meningkat terutama di sekolah negeri dan favorit.
2. Apa perbedaan TPA sekolah dengan TPA perguruan tinggi?
TPA sekolah lebih menekankan pada penalaran dasar, numerik, dan logika umum. Sedangkan TPA perguruan tinggi biasanya lebih kompleks dengan bobot soal lebih tinggi.
3. Bagaimana cara siswa mempersiapkan diri menghadapi TPA?
Dengan rutin berlatih soal penalaran, numerik, dan membaca cepat. Siswa juga disarankan menggunakan bank soal TPA dari tahun-tahun sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar